Strategi Pola 21 Trading Forex

Strategi Pola 21 Trading Forex
Strategi Pola 21 Trading Forex
Strategi Pola 21 Trading Forex






"Pola 21" merupakan indikasi awal munculnya level support dan resistance dalam analisis candlestick. Pola 21 adalah pola candlestick pada chart di mana terdapat dua candle bullish yang muncul secara berurutan, diikuti oleh satu candle bearish, atau sebaliknya, dengan dua candle bearish diikuti oleh satu candle bullish.

Aturan sederhananya adalah:

1. Untuk Pola 21 Bull (Bull + Bull + Bear),
closing candle bearish harus berada di bawah high candle Bull pertama, yang menunjukkan level resistance, sehingga kita dapat melakukan sell.

2. Untuk Pola 21 Bear (Bear + Bear + Bull),
closing candle bullish harus berada di atas low candle bearish, yang menandakan level support, sehingga kita dapat melakukan buy.

Contoh visual Pola 21:

Pola 21 paling efektif terjadi selama sesi Eropa, dengan kerangka waktu (timeframe) H4 ke atas, dan dapat diterapkan pada semua pasangan mata uang (pair). Ketika muncul Pola 21 Bull, itu adalah tanda awal kandidat level support, dan kita dapat bersiap untuk melakukan pembelian pada level tersebut. Jika market tidak merespons dengan baik, Pola 21 ini kemungkinan akan berubah menjadi level resistance, di mana kita bisa mempertimbangkan untuk melakukan penjualan.

Ada dua teknik entry yang dapat digunakan untuk Pola 21, yaitu entry agresif dan entry konservatif. Entry agresif melibatkan pembukaan posisi secara langsung ketika Pola 21 terlihat. Sementara entry konservatif melibatkan menunggu konfirmasi pada level Fibonacci 100 sebelum membuka posisi. Penting untuk selalu menyesuaikan penarikan level Fibonacci dengan arah momentum saat Pola 21 terbentuk. Misalnya, pada Pola 21 bear, penarikan Fibonacci dilakukan dari atas ke bawah candle bear terakhir. Trapping dapat dilakukan di level Fibonacci 61.8 hingga 100, dengan menempatkan stop loss di atasnya. Sebaliknya, untuk Pola 21 bull, penarikan Fibonacci dilakukan dari bawah ke atas candle bear terakhir, dengan trapping di level Fibonacci yang sama.

Sebagai contoh, jika terdapat Pola 21 Bull (Bull + Bull + Bear),
kita dapat menarik Fibonacci retracement dari candle bear terakhir dengan cara dari high ke low candle bear tersebut. Trapping dapat dilakukan di level Fibonacci 61.8 hingga 100, dengan stop loss ditempatkan di atas level tersebut.

Sebaliknya, untuk Pola 21 Bear (Bear + Bear + Bull), penarikan Fibonacci dilakukan dari atas ke bawah candle bear terakhir, dengan trapping di level Fibonacci yang sama.

Kesimpulannya, strategi trapping paling efektif digunakan pada awal munculnya momentum, karena itu bisa menjadi titik di mana harga akan mengalami retest. Trapping dapat dilakukan pada level Fibonacci minimal 76 dan maksimal 100 (untuk trader konservatif), dengan target profit dapat ditentukan pada level Fibonacci 0 atau menggunakan acuan Fibonacci expansion. Stop loss sebaiknya ditempatkan beberapa pips di atas atau di bawah level Fibonacci 100.

Jika Pola 21 tidak berhasil, ini bisa menjadi tanda awal perubahan level support dan resistance (SnR). Dalam hal ini, penting untuk mengingat prinsip "Set and Forget," yang berarti jika Pola 21 gagal, kita dapat melakukan trapping dengan menggunakan order stop di arah yang berlawanan. Teknik order stop juga dapat menggunakan strategi martingale, tetapi harus digunakan dengan hati-hati dan dengan manajemen risiko yang tepat.